Itu sama seperti yanga dinyanyikan oleh sang raja dangdut
Indonesia H. Rhoma Irama dalam bait syairnya. Ada banyak orang kehadirannya
dalam kehidupan ini sangat berarti, sangat bermakna, sangat berharga. Namun,
kadang kala dia sering disepelekan, tidak ada orang yang menghargainya, dikucilkan, bahkan dilupakan. Ketika orang itu
tidak ada, baik itu karena tutup usia atau pergi ke daerah lain. Maka barulah
terasa kehilangannya, barulah orang-orang yang berada didekatnya, yang berada
disekelilingnya akan merasakan kehilangan.
Namun, apa artinya tangisan dan ratapan. Semuanya tidak ada
gunanya. Ketika dia telah pergi, ketika dia telah tiada untuk selama-lamanya.
Manusia sering salah langkah, salah sikap, dan salah dalam meniali. Kadangkala
yang salah dibenarkan, yang benar disalahkan, yang kurang dilebihkan, dan yang
lebih dikurangkan. Manusia kadangkala tertipu dengan tipu daya dunia dan bujuk
rayu setan durjana.
Perpisahan itu terbagi dua. Berpisah karena pindah tempat, kedua
berpisah karena dia telah meningal dunia. Namun, intinya sama. Yakni kalau
sudah tiada baru terasa. Ternyata dia sangat berarti dalam hidup kita. Namun,
kita malah menyia-nyiakannya, bahkan menyakiti hatinya.